Minggu, 15 November 2009

Produk dan Jasa

Produk Dan Jasa

LKM dapat menawarkan bermacam-macam produk dan jasa bagi para pelanggan mereka.Yang paling penting jasa keuangan. Namun demikian, oleh karena sifat pelanggan sasaran LKM- wanita dan pria miskin tanpa asset yang paling diraih, yang seringkali tinggal didaerah terpencil dan besarkemungkinan buta huruf LKM tidak bisa beroperasi seperti kebanyakan lembaga keuangan yang formal. Lembaga keuangan formal pada umunya kurang memperhatikan perhatian kepada bisnis tidak formal dan sangat kecil yang diselenggarakan masyarakat miskin sebagai suatu investasi yang menarik.

Intermediasi finansial biasa, pada umunya tidak cukup membantu mereka untuk mengambil bagian,dan karena itu LKM perlu menciptakan mekanisme yang dapat menjembatani kesenjangan yang tercipta oleh kemiskinan, buta huruf, jenis kelamin dan keadaan terpencil. Lembaga – lembaga setempat harus dibangun dan dipelihara dan keterampilan dan kepercayaan pelanggan baru harus dikembangkan.

Oleh karena itu penyediaan jasa keuangan secaraefektif abgi wanita dan pria berpendapatan rendah seringkali membutuhkan intermediasi sosial : proses menciptakan modal sosial sebagai pendukung intermediasi fianacial dengan kelompok miskin dan melarat atau perseorangan. Sebagian besar LKM menyediakan semacam intermediasi sosial, terutama sekali jika mereka bekerjasama dengan kelompok. Dalam beberapa hal intermediasi sosial dilaksanakan organisasi lain yang bekerjasama dengan LKM.

Kerangka Kerja Sistem

Penyediaan jasa keungan mikro bagi pelanggan miskin merupakan proses yang rumit yang membutuhkan berbagai jenis ketrampilan dan fungsi yang bebeda. Mungkin membutukan lebih dari satu jenis lembaga. Bahkan LKM yang membutukan lebih dari secara utub jarang menyediakan jasa seperti yang dituntut oleh kelompok sasaran tersebut. Jadi pemahaman bagaimana proses intermediasi finansial dan sosial berlangsung membutukan suatu analisis sistem dari pada suatu analisi kelembagaan saderhana.

Pendekatan sistem berguna baik watak para donor ataupun untuk para praktisi, karena membuat persoalan subsidi jauh lebih mudah untuk dipahami dan ditangani secaa jujur.pendekatan sistem memungkinkan kita melihat masing – masing lembaga tang terlibat dalam proses intermediasi sebagai tempat berkelanjutan yang tersendiri ketika kita sedang menilai kelangsungan hidup komersial dari seluruh sistem.

Dalam kerangka kerja sistem atau penyediaan produk dan jasa secara luas yang dapat disedikan untuk para pelanggan keuangan mikro:

· Intermesiasi finansial, atau penyediaan produk dan jasa keuangan seperti tabunga, kredit, asuransi, kartu kredit, dan sistem pembayaran.Intermediasi finansial tidak membutukan subsidi secara terus menerus.

· Intermenedeasi sosial, atau proses pengembangan modal manusia dan sosial yang dibutuhkan oleh intermendiasi berkelanjutanbagi masyarakat miskin. Intermediasi sosial mungki membunuhkan subsidi untuk waktu yang lebih panjang dari pada intermediasi finansial,walaupun akhirnya subsidi harus dihapuskan.

· Jasa pengembangan usaha, atau jasa non-keuanganyang membantu pengusaha mikro. Mereka meliputi pelahtihan bisnis, jasa pemasaran dan teknologi, pengembangan ketrampilan, dan analisis sub-sektor. Jasa pengembangan usaha mugkin membutuhkan atau tidak membutuhkan subsudi, tergantung kemauan dan kemampuan pelanggan untuk membayar jasa ini.

· Layanan sosial, atau jasa bukan keuangan yang memusatkan perhatian padakesejahteraan pengusaha mikro. Mereka meliputi kesehatan, nutrisi, pendidikan, dan perlahtihan melek huruf. Layanan sosisl kemungkinan besar membutuhkan subsidi secara terus menerus yang serikali disediakan oleh negara atau melalui para donor yang mendukung LSM.

Lembaga keuangan mikro-minimalis atau utuh?

LKM yang menempuh pendekatan minimalis biasanya hanya menawarkan intermediasi financial, tetapi adakalnya menawarkan jasa intermediasi sosial secara terbatas. Minimalis mendasarkan pendekatan pada dasar pemikiran bahwa ada suatu “bagian yang hilang” untuk pertumbuhan usaha, biasanya dianggap sebagai belum adanya kredit jangka pendek yang diperoleh atau diakses, yang ditawarkan oleh LKM.

Pendekatan utuh menganut padangan yang lebih menekankan pada pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari semua bagaian(bolistic). Pendekatan ini menyediakan gabungan rentang intermediasi finansial dan sosial,pengembangan usaha, layanan sosial. Walaupun pendekatan ini mungkin tidak menyediakan dari pendekatan LKM menarik manfaat dari kedekatan dengan para pelanggan dan, berdasarkan tujuannya, menyediakan berbagai jasa/ layanan yang paling dibutuhkan atau karena penyediaan mengadung keuanggulan komparatif.

LKM dalam memilih pendekatan minimalis atau lebih utuh bergantung pada tujuan dan keadaan sekitarnya (permintaan dan penawaran) dimana lembaga tersebut beroperasi. Apabila LKM memilih melakukan pendekatan utuh, lembaga tersebut harua nenyadari hadirnya sejumlah perosalan potensial berikut:

· Penyediaan jasa keuangan dan non-jasa keuangan adalah dua kegiatan berbeda yang sewaktu – waktu dapat membawa lembaga mengikuti tujuan yang salingbertentangan.

· Para pelanggan sukar membedakan antara “layanan sosial” yang bebas biaya, dengan “jasa keuangan” yang harus dibayar, pada saat mereka memperoleh dua-duanya dari organisasi yang sama.

· LKM menawarkan bermacam-macam jasa/layanan mungkin menghadapi kesukaran dalam menetapkan dan mengendalikan biaya masing-masing.

· Jasa non-keuangan jarang berkelanjutan secara keuangan.

Intermediasi Finasial

Peranan utama LKM adalah menyediakan intermediasi finansial. Ini meliputi pemindahan modal atau likuiditas dari mereka yang kelebihan pada satu waktu tertentu kepada mereka yang kekurangan pada waktu yang sama. Karena produksi dan konsumsi tidak berlangsung serampak, perlu tindakan untuk mengekoordinasi ritme-ritme yang berlainan.dalam bentuk tabungan dan kredit timbul untuk memungkinkan koordinasi.

Dua hal yang sangat mendesak untuk dipertimbangkan pada saat menyediakan untuk jasa keuangan adalah:

Ø Secara efetif menggapi permintaan dan preferensi pelanggan

Ø Menyusun produk yang sederhandan mudah dipahami pelanggan dan mudah dikelola LKM

Pada umumnya,rentang produk yang tersedia meliputi:

Ø Kredit

Ø Tabungan

Ø Asuransi

Ø Kartu kredit

Ø Jasa pembayaran

Kredit

Kredit adalah dana yang dipinjam dengan persyaratan pembayaran kembali secara khusus. Kalau jumlah tabunga dihimpun kurang mencukupi untuk membiayai suatu bisnis dan kalau hasil dari meminjam dana memlebihi pembayaran suku bunga yang dibebankan, pembayaran masuk akal untuk meminjam daripada menangguhkan kegiatan bisnis sampai cukup dana berhasil dihimpun, dengan anggapan adanya dana berhasil dihimpun untuk membayar hutang.

Pada umunya pinjaman diambil untuk maksud produktif, yaitu : untuk menghasilkan pendapatan didalam bisnis. Sebagian LKM juga memberikan kredit untuk komsumsi, perumahan, atau peristiwa khusus. Walaupun banyak LKM bersikeras untuk hanya menyediakan kredit produktif, setiap pinjaman yang meningkatkan likuiditas rumah tangga membebaskan pendapatan usaha, yang dapat dimasukkan kembali kedalam bisnis.

Pada umunya metode pemberian kredit dapat dibagi dalam dua kategori luas pendekatan individu/perseorangan dan kelompok, berdasakan bagaimana LKM menyampaikan dan menjamin pinjaman .

· Pinjaman individu diberikan kepada perseorangan berdasarkan kemampuan mereka untuk menyediakan kepastian kepada LKM mengenai pembyaran kembali dan tingkat keamanan.

· Pendekatan berdasarkan kelompok memberikan pinjaman kepada kelompok yaitu, baik kepada perseorangan yang merupakan anggota kelompok dan menjamin pinjaman satu sama lain satu kepada kelompok yang kemudian meminjamkan kembali kepada para anggota mereka.

Tabungan

Pengerahan tabungan sudah lama menjadi persoalan kontroversial dalam keungan mikro. Dalam beberapa tahun terakhir kesadaran pembuat kebijakan dan praktisi semakin meningkat akan sangat banyaknya skema tabungan tidak formal dan LKM diseluruh dunia yang sangat berhasil mengerakan tabungan. Perkembangan ini menegaskan fakta bahwa para pelanggan berpendapatan rendah mampu dan memang menabung.

  1. Tabungan wajib

Tabungan wajib sangat berbeda dengan tabunga dengan tabungan sukarela. Tabunga wajib merupakan dana yang harus disertorkan oleh peminjam sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman, adakalanya sebagai suatu persentase dari jumlah pinjaman , tekadang sebagai jumlah nominal pinjaman. Sebagian besar tabungan wajib dapat dianggap sebagai bagian dari produk kredit daripada produk tabungan sebenarnya, karena terkait erat dengan perolehan dan pembayaran kembali kredit.

Tabungan wajib berguna :

· Menunjukkan nilai dari kebiasaan menabung untuk peminjam.

· Berlaku sebagai mekanisme agunan tambahan untuk memastikan pembayaran kembali kredit.

· Membuktikan kemampuan pelanggan mengelola arus kas dan membuar kontribusi berkala.

· Membantu membangun dasar aktiva pelanggan.

Namun demikian, tabungan wajib seringkali dirasakan oleh pelanggan sebagai provisi yang harus mereka bayar untuk mengambil bagian dan berhasil meperoleh kredit. Pada umumnya tabungan wajib tidak dapat ditarik pelanggan kalau mereka masih mempunyai pinjaman yang belum lunas.

  1. Tabunga Sukarela

Sepeti ditunjunkan oleh namanya tabungan sukarela bukan bagian yang wajib ari menakses jasa dan kredit. Layangan tabungan sukarela tersedia baik bagi peminjam maupun bagi bukan peminjam yang menyetor atau menarik dana sesuai kebutuhan mereka.

Ada tiga kondisi yang harus disediakan LKM dalam mempertimbangkan pengerahan tabungan sukarela (OGAP 1997) :

· Suatu lingkungan yang memungkinkan, termasuk kerangka hukum dan pengaturan yang tepat.

· Kemampuan pengawasan yang memadai dan efektif untuk melindungi pemilik dana.

· Pengelolaan dana LKM secara baik dan konsisten.

Asuransi

Asuransi adalah produk yang kemungkinan besar akan ditawarkan dengan lebih luas oleh LKM di kemudian hari, karena ada permintaan yang sedang tumbuh diantara para pelanggan mereka untuk asuransi keseluruhan atau kredit dalam hal kematian atau kehilangan harta.

Kartu Kredit dan Kartu Pintar

Kartu kredit memang menawarkan banyak keuntungan baik untuk pelanggan maupun untuk LKM. Kartu kredit dapa :

· Memperkecil biaya administrasi dan operaional.

· Memperlancar kegiatan operasional.

· Menyediakan fasilitas kredit terus menerus kepada peminajam sehingga memungkinkan mereka menambah arus kas mereka sesuai kebutuhan.

Kartu pintar. Kerajaan Swiziland menyediakan kartu pintar untuk para pelanggannya, yang serupa dengan kartu kredit, namun tidak dapat digunakan digerai pengecer, kartu pintar berisikan memory chip yang memuat informasi mengenai fasilitas kredit pada lembaga pemberi pinjaman yang tersedia bagi pelanggan.

Jasa Pembayaran

Jasa pembayaran meliputi hak istimewa penguangan cek dan pembukuan cek bagi nasabah yang menempatkan simpanan. Disini jasa pembayaran bank diberkas bersama dengan layanan tabungan atau secara terpisah dengan imbalan jasa. Apabila jasa pembayaran diberkas dengan layanan tabungan, seolah-olah LKM membayar suku bunga yang rendah atas rekening simpanan nasabah untuk menutup imbalan jasa tesebut. Sebaliknya, ada pembebanan imbalan jasa untuk menutup biaya ini, yang meliputi biaya personalia. Infrastruktur dan asuransi.

Rabu, 11 November 2009

Grameen's Game

Saya mendapatkan modal/kredit sebesar Rp.10.000,-

Saya berinisiatif untuk berjualan mie hun goreng dengan modal tersebut.

Dengan modal Rp. 10.000 saya membeli bahan – bahannya, yaitu :

Bahan – bahan :

  • Kerupuk 1 ons = Rp.1.000

  • Mie hun 1 kg = Rp. 4.000

  • Kol = Rp. 1.000

  • Bungkus mie nya koran bekas & daun pisang.

  • Bumbu : cabe merah, bawang merah, bawang putih,

Tomat, kecap, garam, minyak, daun sup, = Rp. 4.000

Dengan modal tersebut, saya dapat membuat 15 bungkus kecil mie hun goreng, dengan harga Rp. 2.000 per bungkus, yang saya titip pada beberapa kedai kopi di sekitar rumah saya.

Hari 1 :

Minggu, tgl 18 oktober 2009, terjual 12 bungkus,

Hasil penjualan Rp. 24.000, Laba bersih = Rp. 14.000 stlh di potong modal.

Hari 2 :

Saya mulai menambah modal lagi menjadi Rp. 20.000 dari laba hari minggu kemarin dan dapat menambah jumlah bungkus menjdai 30 bungkus.

Senin, tgl 19 oktober 2009, terjual 25 bungkus,

Hasil penjualan : Rp. 50.000, laba bersih = Rp. 30.000

Hari 3 :

Selasa, tgl 20. Oktober 2009, terjual 23 bungkus,

Hasil penjualan Rp. 46.000, Laba bersih : Rp. 26.000.

Hari 4 :

Rabu, tgl 21 oktober 2009, terjual 25 bungkus,

Hasil penjualan Rp. 50.000, Laba bersih = Rp. 30.000.

Hari 5 :

Kamis, tgl 22 oktober 2009, terjual 27 bungkus,

Hasil penjualan : Rp. 54.000, Laba bersih = Rp. 34.000

Hari 6 :

Jum’at, tgl 23. Oktober 2009, terjual 20 bungkus,

Hasil penjualan Rp. 40.000, Laba bersih : Rp. 20.000.


Jadi total semua LABA BERSIH =Rp. 154.000,-


Senin, 02 November 2009

catatanku pagi ini untukmu

ya.. kmren mungkin emang aku salah..
tapi tolong dimaafin yha..
abis.. kamu juga sih,,,,,, ngeyel dan sewenang2..
tapi apapun itu..
im sorry yHa hun.hehehe